Sabtu, 08 Mei 2010

PONDOK PESANTERN MUSTHAFAWIYYAH Purababaru Mandailing Sumatra Utara


Unik sekaligus eksentrik pesantren yang satu ini. Pesantren ini adalah buah karsa dari Almarhum Almaghfirah Syeikh Mustafa Husein. Banyak santri berpakaian wali yang hilir mudik disepanjang komplek pesantren sepanjang 2 km ini. Senyum khas para pengamal salaf ini terlihat sejuk. keunikan dari pondok pesantren ini dibandingkan dengan pondok pesantren yang lain adalah adanya ribuan pondok berukuran 3x2 m yang berderet rapih menghiasi pinggiran jalan protokol menuju kota medan ini.

Bentuknya sederhana namun terlihat sangat nyaman,yang dihuni oleh ribuan santri yang sedang menuntut ilmu agama dipondok tersebut.
Pesantren Musthafawiyyah atau yang dikenal dengan sebutan Pesantren Purbabaru telah berdiri sejak tahun 1915. Sejak berdirinya,pesantern ini telah mengalami pelbagai perubahan secara fisik. Namun keilmuan yang dipelajarinya tetap mengusung rujukan-rujukan klasik yang digariskan oleh pendirinya. Tradisi keilmuan yang diwariskan oleh Syaikh Musthafa Husein tetap dipegang teguh oleh para guru yang hampir keseluruhanya merupakan abituren pesantern. Ada tiga peninggalan berharga yang diwariskan oleh Syaikh Musthafa Husein kepada para penerusnya yaitu ilmu-ilmu keislaman kharisma,dan bangunan fisik pesantren. Ketiga warisan ini secara abstrak mendarah daging pada para penerus perjuangan dan keturunan beliau. Diantara para penerusnya adalah Almarhum Syaikh Abdul Halim Khatib atau yang dikenal dengan sebutan Tuan na Poso (tuan guru yang muda) dan Almarhum Haji Abdullah Musthafa. Keberhasialn syaikh Musthafa Husein dalam membangun pesantrennya tak lepas dari empat dasar pendekatan yang diterapkan dalam pendidikan beliau di musthafawiyyah,yakni: Kepercayaan yang teguh terhadap kebenaran islam,kemandirian pada diri sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain serta adanya hubungan kerja sama yang baik dengan para ulama dan masyarakat. Dengan demikian para santriwan dan santriwati kelak apabila sudah kembali ke kampung halaman masing-masing mampu mengamalkan dan menerapkan pada lingkungan sekitarnya apa yang telah mereka peroleh sewaktu menuntut ilmu agama di pondok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar