Senin, 31 Mei 2010

ORANG PAKISTAN CIPTAKAN FACEBOOK MUSLIM



Sekelompok enam profesional muda TI dari Lahore, ibukota budaya dan hiburan Pakistan, meluncurkan www.millatfacebook.com pada Selasa buat orang Muslim untuk berinteraksi "daring" (dalam jaringan) dan memprotes penghujatan.

Perusahaan swasta tersebut lahir setelah satu pengadilan Pakistan memerintah pemblokiran terhadap Facebook sampai 31 Mei, karena rakyat Pakistan tersinggung dengan laman "Everyone Draw Mohammed Day" yang menghujat dan menistakan Rasulullah SAW.

"Millatfacebook adalah laman jejaring sosial pertama yang dimiliki Pakistan. Laman buat Muslim oleh Muslim, tempat orang-orang yang baik dari agama lain juga diterima dengan tangan terbuka," kata jejaring itu kepada orang tertarik untuk bergabung.

Setiap anggota memiliki "tembok" buat teman untuk menyampaikan komentar. Laman tersebut menawarkan fasilitas surat elektronik, foto, video, bercakap-cakap dan diskusi.

Dalam bahasa Urdu kata "Millat" digunakan oleh umat Muslim untuk merujuk kepada bangsa mereka. Jejaring itu menyatakan telah menarik 4.300 anggota dalam tiga hari belakangan --kebanyakan orang Pakistan yang mampu berbahasa Inggris dalam usia 20-an tahun.

Jumlah peminat diduga akan bertambah, tapi masyarakat tersebut hanya lah setetes air di lautan 2,5 juta penggemar Facebook di Pakistan dan ada reaksi pedas pada saat peluncuran jejaring itu.

"Kami ingin memberitahu orang-orang Facebook, `jika mereka macam-macam dengan kami, mereka harus menghadapi konsekuensi`," kata Usman Zaheer (24), pemimpin petugas pelaksana rumah perangkat lunak yang menampung laman baru tersebut.

"Jika seseorang menghujat Nabi Muhammad SAW, maka kami akan menjadi pesaing mereka dan memberi kerugian besar dalam bisnis," katanya. Dia memimpinkan dapat membuat jejaring sosial Muslim terbesar.

Segera setelah bergabung, anggota baru hanya satu klikan saja dari perdebatan di laman buletin.

Misalnya adalah "Enticing Fury" menulis, "Alasannya ialah forum ini harus tersedia buat SEMUA MUSLIM DI DUNIA dan bukan hanya di Pakistan. Jadi, penggunaan kata MILLAT sangat bagus! Selamat teman-teman. Kalian telah membuat pilihan yang sangat luar biasa buat seluruh umat Muslim!" (Ant)


Kamis, 13 Mei 2010

Metode Tahfidzul Qur'an Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta


Menghafal Al-Qur’an di usia anak-anak merupakan suatu usaha untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Pondok Pesantren Imam Bukhari sebagai salah satu pondok pesantren di Surakarta telah menjalankan program unggulan Tahfidzul Qur’an pada jenjang Ibtidaiyyah (Sekolah Dasar)
Program ini bertujuan untuk menanamkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari, dengan program ini para santri diharapkan mampu membaca, menghafal, serta berusaha memahami isi dan kandungan ayat demi ayat Al-Qur’an, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Pondok Pesantren Imam Bukhari berusaha menerapkan metode yang tepat dan sesuai dengan kondisi anak-anak. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai, digunakan dan diterapkan untuk membantu mempermudah santri dalam proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an.

Penerapan metode, mengetahui faktor pendukung dan penghambat serta melakukan evaluasi merupakan langkah yang tepat untuk mencapai proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an yang baik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan penerapan metode Tahfidzul Qur’an serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pembelajaran Tahfidzul Qur’an di Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta, serta untuk mengetahui hasil dari proses pembelajaran Tahfidzul Qur’an yang telah dilaksanakan.

Jenis penelitian yang diambil oleh peneliti adalah penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif. Objek penelitian ini adalah kepala sekolah, ustadz pengampu hafalan, dan santri Program Ibtidaiyyah Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta. Untuk memperoleh data penelitian, peneliti menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif, sehingga hasil dari penelitian ini diwujudkan dalam bentuk kata-kata baik tulisan maupun lisan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta menggunakan metode pembelajaran sabak, sabki, dan manzil yang merupakan metode hafalan yang diambil dari negara Pakistan namun dalam penerapannya masih disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada .

Dari hasil penelitian dan analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode sabak, sabki, dan manzil di Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta tahun ajaran 2008/2009 sudah cukup baik dan efektif. Usia dan fasilitas yang ada menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan program ini.

Sedangkan faktor penghambat muncul dari diri santri maupun dari luar santri. Pondok Pesantren Imam Bukhari Surakarta telah berusaha meminimalisir faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan program unggulan tersebut. Hasil yang ada menerangkan bahwa para santri pada umumnya sudah mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, dan berusaha dengan kemampuannya untuk menghafalnya.

Perbaikan dalam segala kekurangan dan kendala yang ada selalu dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dari yang sebelumnya.

Pondok Pesantren Syafi'i Akrom Pekalongan


Pendidikan merupakan sarana paling penting dalam mencetak generasi penerus yang mumpuni. Oleh karena itu, Pondok Pesantren Syafi’i Akrom hadir untuk mencetak generasi penerus yang berakhlak karimah, berpikir rasional, dan taat beribadah.

Lokasi

Pondok Pesantren Syafi’i Akrom terletak di desa Jenggot, kecamatan Pekalongan Selatan, kotamadya Pekalongan. Lokasi pondok mudah dijangkau sarana transportasi karena letaknya hanya 2 km dari pusat kota. Selain itu, dengan luas tanah sekitar 36.000 M² (3,6 Hektar) cukup luar untuk menampung kegiatan santri.

Sarana dan Prasarana

Selain pemondokan bagi santri, di lokasi pondok juga disediakan sarana dan prasarana yang memadai. Mulai tahun 2004 di tanah pondok didirikan SMK Syafi’i Akrom yang membuka jurusan Komputer, Otomotif, dan Tata Busana. Sampai saat ini siswa SMK mencapai kurang lebih 600 orang. Di lokasi pondok juga didirikan Play Group sebagai lembaga pengajaran bagi anak-anak di bawah lima tahun. Selain itu, di lokasi pondok juga didirikan Puskesmas (hasil kerjasama dengan Dinas Kesehatan Pekalongan). Alhamdulillah, pada tahun 2008 Puskesmas Pondok dinobatkan sebagai Puskesmas dengan pelayanan terbaik di Indonesia dan mendapat hadiah dari Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.

Santri Pondok Pesantren

Pondok Pesantren Syafi’i Akrom menerima santri dengan bermacam-macam latar belakng pendidikan. Ada yang bersekolah di SMK Syafi’i Akrom, maupun santri yang hanya belajar di pondok.

Kurikulum

Untuk mencetak santri yang taat beribadah dan berwawasan keagamaan, maka Pondok Pesantren Syafi’i Akrom menyelenggarakan pengajian yang materinya selaras dengan Al-Qur`an dan Al-Hadits. Adapun kitab yang dikaji antara lain:

Tafsir Al-Qur`an

Hadits

Akidah

Fikih

Akhlak

Sejarah Islam

Nahwu dan Sharaf (Bahasa Arab)

Dan lain-lain

Tenaga Pengajar

Para guru dan pengajar di Pondok Pesantren Syafi’i Akrom terdiri dari para lulusan Universitas Timur Tengah (Al-Azhar-Mesir), Universitas dalam negeri maupun alumnus pondok pesantren.

Sejarah Berdirinya Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar Medan

Pendiri dari Pesantren Al Akbar ini adalah Syech Ali Akbar Marbun. Syech Ali Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan, letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota Medan.

Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan ibunya Hj. Chadijah br. Nainggolan (meninggal pada usia + 105 tahun) adalah petani dan orang yang taat beragama Islam.

Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar, setelah tamat, melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama (SMP). Karena sewaktu belajar di sekolah umum tidak mempelajari ilmu agama, maka setelah tamat dari SMP beliau pergi ke Bedagai Sei Rampah untuk belajar Al-Qur’an dan Ilmu Fiqh kepada Khalifah Umar yang terkenal dengan kalimannya di daerah Tanjung Beringin Serdang Badagai. Setelah belajar + 1 tahun kepada Khalifah Umar, beliau melanjutkan belajarnya kepada Syech Baringin Zainal Abidin seorang Alim dan Keramat dari Sei Senggiling Tebing Tinggi dan Syech Faqih Kayo dibidang Tauhid dan Taswwuf serta mengambil Tarikat Samaniyah selama + 1 tahun.

Selanjutnya beliau belajar ke Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H. Abdullah Musthafa Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim Lubis yang terkenal dengan sebutan Tuan Naposo.

Sambil belajar di Pesantren Musthafawiyah beliau juga belajar kepada seorang Alim dan Kramat Syech Abdul Wahab di Muara Mais dan Syech Abdul Majid Tambangan Tonga seorang ulama yang terkenal dalam bidang Fiqh, beliau-beliau ini semua belajar di tanah suci Mekkah dan tinggal di Tapanuli Selatan.

Selama belajar di Pesantren Musthafawiyah sewaktu libur Pesantren, beliau pergi ke Propinsi Sumatera Barat tepatnya di kota Bonjol kepada Tuan Syech Muhammad Said seorang Alim dan Keramat dan pengikut Tarikat Naqsyabandiyah.

Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah dengan menumpang kapal laut Ambolombo selama 2 minggu.

Setelah menunaikan ibadah haji, beliau tinggal bermukim di Mekkah untuk belajar. Mula – mula belajar di Masjidil Haram, karena pada masa itu Para Ulama terkemuka ramai mengajar di Masjidil Haram. Disanalah beliau belajar kepada Al-Fadhil Al-Alim Sayyid Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah dan termasyhur dalam bidang Hadits. Dan juga belajar kepada Sayyid Amin Al Kutbi, Sayyid Al-Arabi, Syech Thaha Yamani, Syech Muhammad Hindi, beliau juga belajar kepada Sayyid Hasan Fad’aq, Syech Muhammad Nur Saif, Syech Thaha As Syaibi, Sayyid Hamid Al-Kaff belajar dirumahnya selama di Mekkah.

Beliau juga belajar pada Madrasah As Saulatiyah, salah satu Madrasah pertama yang didirikan di kota suci Makkah oleh Siti Saulatiyah seorang perempuan kaya dari India.

Setelah belajar + 4 tahun di Saulatiyah, beliau melanjutkan belajar ke Perguruan Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani sampai pulang ke tanah air. Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani adalah seorang ulama terkenal di mancanegara ini, anak dari Sayyid Alawi Abbas Al-Maliki guru pertama Syech Ali Akbar Marbun.

Maka pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar.

Video Makkah-Isya' Imam Seikh Khalid Ghamdi

Video ini tentang sholat Isya di Masjidil Haram (Makkah)yang didahului dengan Adzan,iqomah kemudian sholat Isya dengan Imam Sheikh Khalid Ghamdi dengan membaca surah An-nur 11-22.

Sabtu, 08 Mei 2010

MASALAH HAID,ISTIHADHOH DAN NIFAS

Fasal tentang haid,istihadhoh dan nifas akan diuraikan sebagai berikut:

1. Haid atau menstruasi

Menurut bahasa artinya mengalir sedangkan menurut syar'i yaitu darah yang biasa keluar diwaktu tertentu dari pangkal rahim (bukan karena sakit dan bukan karena melahirkan). adapun syarat haid adalah:

a. Masa haidh paling sedikitnya sehari semalam atau 24 jam

b. Paling lama 15 hari 15 malam c. Dan seringnya/umumnya lamanya haid 6 atau 7 harid.. Sedangkan waktu umurnya adalah setelah berumur 9 tahun Masa suci paling sedikitnya diantara dua haid yaitu 15 hari 15 malam. contoh misalnya seseorang berhenti haid pada tanggal 15 maka masa sucinya adalah terhitung sejak dia berhenti haid sampai 15 hari kemudian yaitu tanggal 16 sampai tanggal 30,apabila darah keluar sebelum masa sucinya habis yaitu sebelum tanggal 30 maka darah yang keluar tersebut dihukumi darah istihadhoh(akan dijelaskan di bab 3) dan tetap wajib sholat.
Hal-hal yang haram dilakukan selama haidh:

a. Apa apa yang diharamkan dikarenakan janabah(hadast besar).

b. Melewati masjid jika ia khawatir darahnya akan mengotori(netes).

c. Puasa.

d. Cerai.

e. Bersenang-senang dengan sesuatu yang ada diantara pusar dan lutut.

2. ISTIHADHOH

Menurut bahasa artinya mengalir. Menurut syar'i adalah darah penyakit yang keluar bukan pada waktu haid dan nifas. Misalnya ada wanita yang keluar darah:

a. Kurang dari sehari semalam atau kurang dari 24 jam.

b. Melebihi masa kebiasaanya.

c. Berlanjut terus menerus hingga melewati batas paling lama masa haid (15 hari 15 malam)

Wanita yang istihadhoh(mustahidhoh) wajib

:pertama yaitu membasuh kemaluannya dari najis kemudian menyumbatnya,misalnya dengan menggunakan pembalut, kemudian wudhu atau tayamum setelah masuknya waktu dan segera melaksanakan sholat, jika mengakhirkannya disebabkan bukan untuk kepentingan sholat (seperti makan) maka ia memulai dari awal (semua ketentuan yang berlaku tadi, yang kedua bersuci dan memperbaharui pembalut tiap sholat fardhu.

NB:Bagi orang yang beser (terus menerus) mengeluarkan kencing, madhi, atau wadi, kentut, kotoran dan mani dihukumi sama dengan mustahidhoh.

3. NIFAS

Menurut bahasa nifas adalah melahirkan, sedang menurut syar'i adalah:

a. Darah yang keluar pertama setelah melahirkan.

b. Belum melebihi 15 hari apabila darah tidak langsung keluar, jadi jika hari ke 16 baru keluar berarti itu darah haid (asalkan memenuhi syarat haid).

c. Setelah kosongnya rahim dari bayi atau alaqoh (segumpal darah) atau mudghoh (segumpal daging).

d. Darah haid yang tertahan selama masa mengandung yang akan keluar setelah lahirnya anak dengan keseluruhan badannya.

4 syarat yang dapat dihukumi nifas ,yaitu:

a. Darah yang keluar setelah lahirnya anak dengan keseluruhan badanya

b. Darah yang keluar sebelum melebihi dari 15 hari.

c. Antara dua darah tidak terpisah sampai 15 hari, jika dipisah dengan masa itu maka itu adalah darah haidh (asalkan memenuhi syarat haidh).

d. Darah yang keluar tidak melebihi dari 60 hari, jika masih keluar maka itu adalah darah istihadhoh.Masa nifas paling singkatnya adalah setetes dan paling lama 60 hari, sedangkan umumnya adalah 40 hari.

Hukumnya haram jika terjadi dengan nifas segala apa yang diharamkan jika terjadi dengan haidh.

PERANAN MUSTHAFAWIYYAH DALAM MENGEMBANGKAN MAZHAB SYAFI'I


Perkembangan mazhab Syafi`i tidak terlepas dari peranan pondok pesantren yang berada di Nusantra, mazhab ini menebar diseluruh Indonesia seperti cendawan yang tumbuh setelah datangnya hujan, membuat mazhab Syafi`i resmi menjadi mazhab di seluruh negara Asia tenggara, walaupun segelintir orang mencoba untuk menafikan apa yang telah kami ucapkan, tetapi penafian tersebut tidak dapat diterima karena telah menyalahi hakikat dari keadaan di Nusantara, berabad-abad umat islam menggunakan mazhab Syafi`i dalam ibadah, mu`amalah, dan munakahah.
Diantara pondok pesantren yang berperan dalam mengembangkan mazhab Syafi`i adalah Musthafawiyah Purba baru Mandailing Natal, pesantren yang telah didirikan oleh Syeikh Musthafawa Husein telah menjadi benteng dan penyebar mazhab Syafi`i di Sumatra khususnya dan di Nusantara umumnya.
Para santri pelajar yang telah menimba ilmu di pesantren ini kembali kepangkuan halaman orang tua mereka menebarkan ilmu mereka, diantara ilmu yang mereka tebar adalah ilmu Fikih dengan mazhab Syafi`i, hal ini membuat pulau Sumatra masih kental dengan mazhab Syafi`inya, coba kita lihat kebanyakkan masjid masih melaksanakan qunut setiap shalat subuh, do`a selalu disenandungkan setiap selesai shalat fardhu beserta jama`ah, surah al-Fatihah masih terus dibaca beserta Bismillah secara nyaring, dan amal-amalan yang lainnya sesuai dengan mazhab Syafi`iyyah.
Adapun kitab-kitab fiqih yang dipelajari di Musthafawiyah adalah:
1 - matan Ghayah wa Taqrib atau lebih dikenal dengan matan Abi Syuja` kitab ini dikaji bagi pelajar kelas dua tsanawiyah Musthafawiyah.
Pengenalan kitab Matan Ghayah wa taqrib
Kitab ini karya al-Imam al-Qadhi Syihabuddin Abu Syuja` Ahmad bin Huesin al-Ashfahani al-`Abbadani as-Syafi`i, dilahirkan pada tahun 433 hijriyah bersamaan dengan 1041 masehi di kota Basrah .
Beliau seorang yang soleh, baik hati tekun beribadah dan terkenal dengan keilmuannya, pernah dilantik menjadi menteri pada tahun 447 hijriyah, dalam memegang jawatan tersebut beliau sangat adil dan bijaksana, tidak akan keluar dari rumah kecuali shalat terdahulu dan membaca al-Qur`an, beliau memiliki sepuluh orang petugas untuk membagi-bagikan sedekah, setiap seorang membawa seratus dua puluh ribu dinar.
Abu Syuja` belajar fiqih mazhab Syafi`i selama empat puluh tahun lebih, kemudian beliau bermukim di kota Madinah, menyapu masjid Rasulullah saw, membentang tikar dan menyalakan lampu masjid sampai beliau menutup mata pada tahun 593 hijriyah, kemudian beliau dikuburkan dimesjid yang beliau dirikan terletak di pintu Jibril, sedangkan kepalanya berhampiran dengan kuburan Rasulullah sawbahagian timur.
2 - Fathul Qarib al-Mujib fi Syarhi alfazhi at-Taqrib, kitab ini dikaji oleh pelajar yang kelas tiga dan empat, terkadang-kadang dibaca juga dengan hasyiyahnya Bajuri.
Pengenalan kitab Fathul Qarib al-Mujib fi Syarhi alfazhi at-Taqrib
kitab ini adalah merupakan Syarah kitab Matan Abi Syuja`, pengarangnya adalah Syamsuddin Muhammad Qaasim bin Muhammad bin Muhammad al-Ghazzi al-Qahiri as-Syafi`i, dilahirkan pada bulan Rajab tahun 859 hijriyah, beliau berhasil menghapal al-Qur`an, matan Syathibiyah, matan Minhaju at-Tholibin karang Imam Nawawi, matan al-Fiyah al-Hadits, al-Fiyah an-Nahwi, dan kebanyakkan dari matan Jam`ul Jawami`.
Pada tahun 881 beliau pindah ke kota Cairo, dikota ini beliau menghabiskannya dengan mengajar di Jami` al-Azhar, dan memberi khutbah di masjid benteng Shalahuddin al-Ayyubi sehingga beliau meninggal dunia pada tahun 918 hijriyah.
3 - Tuhfatu at-Thullab Bi Syarhi Tahriri tanqihi al-Lubab, kitab ini di pelajari bagi kelas lima, enam dan tujuh, terkadang-kadang di baca dengan Hasyiyahnya as-Syarqawy.
Pengenalan dengan Tuhfatu at-Thulab, kitab ini adalah Syarah dari Tahrir Tanqih al-Lubab yang dikarang oleh Syeikh Zakariya al-Ansori, kemudian disayarahkan sendiri olehnya, merupakan kitab rujukkan di berbagai pondok pesantren, tetapi kitab ini sudah mulai banyak dilupakan orang sehingga di Mesir sendiri tidak ada yang mempelajarinya, Sahah al-Husofiyah al-Langkatiyah pernah membuka kitab ini sebagai asas pengajian setiap harinya, bahasanya yang sulit membuat banyak kalangan santri yang tidak ingin membacanya padahal manfa`atnya sangat besar sekali.
Sedangkan pengarangnya adalah Imam Zainuddin Abu Yahya Zakaria bin Muhammad al-Ansori, dilahirkan pada tahun 826 hijriyah, belajar ilmu agama dan menekuni mazhab Imam Syafi`i sehingga menjadi pemuka mazhab Syafi`iyah, kealiman beliau menjadikan beliau menyandang kedudukan Qadhi besar di Mesir selama sepuluh tahun, kehidupan sehari-hari beliau diisi dengan mengajar di Jami` al-Azhar as-Syarif dan berfatwa, diakhir hidup beliau dicoba dengan hilangnya penglihatan beliau, hal ini berlaku selama sepuluh tahun, banyak hasil karya beliau membuktikan bahwa umur beliau begitu berkat dan berharga.
Beliau meninggal dunia pada tahun 926 hijriyah dan dikuburkan di Masjid Imam Syafi`i berhampiran dengan kuburan Imam Syafi`i, ini satu kemulian kepada beliau.
Kitab -kitab yang telah kami sebut diatas merupakan pegangan pelajar-pelajar Pondok Pesantren Musthafawiyah, semoga Musthafawiyah tetap berdiri tegar mempertahankan mazhab Syafi`idi Nusantara, misi dan visinya tetap berjalan dengan lancar walaupun pada saat ini sudah banyak orang yang mengajak umat agar meninggalkan mazhab Syafi`i agar dan tidak bermazhab lagi.
Diantara ulama-ulama yang menjadi Fakar-fakar Fiqih di pesantren Musthafawiyah adalah : Syeikh Musthafa Husein al-Mandili, beliau merupakan pendiri pesantren dan telah disebutkan oleh KH Sirojuddin Abbas di dalam bukunya Keagungan Mazhab Syafi`i dan belajar fiqih Syafi`iyyah dari Syeikh Ahmad Khatib al-Mankabawi di Makkah, Syeikh al-Faqih Abdul Halim Khatib, Syeikh Zainuddin Musa, Syeikh Sabil , Syeikh Syafi`i Daulay, Syeikh Mukhtar Ro`isul Mua`allimin, Syeikh Mahmuddin Pasaribu, Syeikh Hasan Basri Lubis, dll.
Sumber:diambil dari allangkati.blogspot.com

PRESIDEN IRAN MAHMOD AHMADINEJAD



Pesiden Iran saat ini: Mahmoud Ahmadinejad, ketika di wawancara oleh TV Fox (AS) soal kehidupan pribadinya:
“Saat anda melihat di cermin setiap pagi, apa yang anda katakan pada diri anda?”
Jawabnya: “Saya melihat orang di cermin itu dan mengatakan padanya:
“Ingat, kau tak lebih dari seorang pelayan, hari di depanmu penuh dengan tanggung jawab yang berat, yaitu melayani bangsa Iran .”

Berikut adalah gambaran Ahmadinejad, yang membuat orang ternganga dan terheran-heran :

1. Saat pertama kali menduduki kantor kepresidenan
Ia menyumbangkan seluruh karpet Istana Iran yang
sangat tinggi nilainya itu
kepada masjid2 di Teheran dan menggantikannya dengan karpet biasa yang mudah dibersihkan.
2. Ia mengamati bahwa ada ruangan yang sangat besar untuk menerima dan menghormati tamu VIP,
lalu ia memerintahkan untuk menutup ruang tersebut dan menanyakan pada protokoler
untuk menggantinya dengan ruangan biasa

3. Di banyak kesempatan ia bercengkerama dengan petugas kebersihan di sekitar rumah dan kantor kepresidenannya.

4. Di bawah kepemimpinannya, saat ia meminta menteri2 nya untuk datang kepadanya
dan menteri2 tsb akan menerima sebuah dokumen yang ditandatangani yang berisikan arahan2 darinya,
arahan tersebut terutama sekali menekankan para menteri2nya untuk tetap hidup sederhana
dan disebutkan bahwa rekening pribadi maupun kerabat dekatnya akan diawasi,
sehingga pada saat menteri2 tsb berakhir masa jabatannya dapat meninggalkan kantornya dengan kepala tegak.

5. Langkah pertamanya adalah ia mengumumkan kekayaan dan propertinya yang terdiri dari Peugeot 504 tahun 1977,
sebuah rumah sederhana warisan ayahnya 40 tahun yang lalu di sebuah daerah kumuh di Teheran.
Rekening banknya bersaldo minimum, dan satu2nya uang masuk adalah uang gaji bulanannya.

6. Gajinya sebagai dosen di sebuah universitas hanya senilai US$ 250.

7. Sebagai tambahan informasi, Presiden masih tinggal di rumahnya.
Hanya itulah yang dimilikinyaseorang presiden dari negara yang penting baik secara strategis, ekonomis, politis,
belum lagi secara minyak dan pertahanan.
Bahkan ia tidak mengambil gajinya, alasannya adalah bahwa semua kesejahteraan adalah milik negara dan ia bertugas untuk menjaganya.

8. Satu hal yang membuat kagum staf kepresidenan adalah tas yg selalu dibawa sang presiden tiap hari selalu berisikan sarapan;
roti isi atau roti keju yang disiapkan istrinya dan memakannya dengan gembira,
ia juga menghentikan kebiasaan menyediakan makanan yang dikhususkan untuk presiden.

9. Hal lain yang ia ubah adalah kebijakan Pesawat Terbang Kepresidenan,
ia mengubahnya menjadi pesawat kargo sehingga dapat menghemat pajak masyarakat dan untuk dirinya,
ia meminta terbang dengan pesawat terbang biasa dengan kelas ekonomi.

10. Ia kerap mengadakan rapat dengan menteri2 nya untuk mendapatkan info tentang kegiatan dan efisiensi yang sdh dilakukan,
dan ia memotong protokoler istana sehingga menteri2 nya dapat masuk langsung ke ruangannya tanpa ada hambatan.
Ia juga menghentikan kebiasaan upacara2 seperti karpet merah, sesi foto, atau publikasi pribadi,
atau hal2 spt itu saat mengunjungi berbagai tempat di negaranya.

11. Saat harus menginap di hotel, ia meminta diberikan kamar tanpa tempat tidur yg tidak terlalu besar
karena ia tidak suka tidur di atas kasur, tetapi lebih suka tidur di lantai beralaskan karpet dan selimut.
Apakah perilaku tersebut merendahkan posisi presiden?
Presiden Iran tidur di ruang tamu rumahnya sesudah lepas dari pengawal2nya yg selalu mengikuti kemanapun ia pergi.
Menurut koran Wifaq, foto2 yg diambil oleh adiknya tersebut,
kemudian dipublikasikan oleh media masa di seluruh dunia, termasuk amerika.

12. Sepanjang sholat, anda dapat melihat bahwa ia tidak duduk di baris paling muka

13. Bahkan ketika suara azan berkumandang,
ia langsung mengerjakan sholat dimanapun ia berada meskipun hanya beralaskan karpet biasa

14. baru-baru ini dia baru saja mempunyai Hajatan Besar Yaitu Menikahkan Puteranya. Tapi pernikahan putra Presiden ini hanya layaknya pernikahan kaum Buruh. Berikut dokumentasi pernikahan Putra Seorang Presiden

Mudah-mudahan di pemilu yang akan datang kita akan memiliki Presiden seperti itu

PONDOK PESANTERN MUSTHAFAWIYYAH Purababaru Mandailing Sumatra Utara


Unik sekaligus eksentrik pesantren yang satu ini. Pesantren ini adalah buah karsa dari Almarhum Almaghfirah Syeikh Mustafa Husein. Banyak santri berpakaian wali yang hilir mudik disepanjang komplek pesantren sepanjang 2 km ini. Senyum khas para pengamal salaf ini terlihat sejuk. keunikan dari pondok pesantren ini dibandingkan dengan pondok pesantren yang lain adalah adanya ribuan pondok berukuran 3x2 m yang berderet rapih menghiasi pinggiran jalan protokol menuju kota medan ini.

Bentuknya sederhana namun terlihat sangat nyaman,yang dihuni oleh ribuan santri yang sedang menuntut ilmu agama dipondok tersebut.
Pesantren Musthafawiyyah atau yang dikenal dengan sebutan Pesantren Purbabaru telah berdiri sejak tahun 1915. Sejak berdirinya,pesantern ini telah mengalami pelbagai perubahan secara fisik. Namun keilmuan yang dipelajarinya tetap mengusung rujukan-rujukan klasik yang digariskan oleh pendirinya. Tradisi keilmuan yang diwariskan oleh Syaikh Musthafa Husein tetap dipegang teguh oleh para guru yang hampir keseluruhanya merupakan abituren pesantern. Ada tiga peninggalan berharga yang diwariskan oleh Syaikh Musthafa Husein kepada para penerusnya yaitu ilmu-ilmu keislaman kharisma,dan bangunan fisik pesantren. Ketiga warisan ini secara abstrak mendarah daging pada para penerus perjuangan dan keturunan beliau. Diantara para penerusnya adalah Almarhum Syaikh Abdul Halim Khatib atau yang dikenal dengan sebutan Tuan na Poso (tuan guru yang muda) dan Almarhum Haji Abdullah Musthafa. Keberhasialn syaikh Musthafa Husein dalam membangun pesantrennya tak lepas dari empat dasar pendekatan yang diterapkan dalam pendidikan beliau di musthafawiyyah,yakni: Kepercayaan yang teguh terhadap kebenaran islam,kemandirian pada diri sendiri dan tidak tergantung kepada orang lain serta adanya hubungan kerja sama yang baik dengan para ulama dan masyarakat. Dengan demikian para santriwan dan santriwati kelak apabila sudah kembali ke kampung halaman masing-masing mampu mengamalkan dan menerapkan pada lingkungan sekitarnya apa yang telah mereka peroleh sewaktu menuntut ilmu agama di pondok.

PRESIDEN IRAN